Wow Keuntungan Apple Bisa Beli saham Nokia
KETIKA pesaing hanya mampu mengais keuntungan 20 persen pada masing-masing produknya, Apple mampu menangguk keuntungan 50 persen karena Apple jeli menyuguhkan nilai tambah.
Apple Inc pada saat ini tidak hanya menjadi produsen teknologi terbesar di dunia, tetapi juga menjadi perusahaan yang paling menguntungkan. Firma riset iSuppli Corp mengungkapkan, Apple mampu menangguk untung besar dari setiap produk yang dijualnya karena jeli memberikan nilai tambah. iSuppli menjelaskan, Apple mampu mendapatkan keuntungan sekitar 50 persen dari harga produk-produk seperti iPhone. iSuppli menilai, keuntungan itu besar sekali karena para pesaing Apple rata-rata hanya mampu mengais laba 20 persen dari produk-produk sekelas iPhone.
Berdasarkan temuan iSuppli, Apple sesungguhnya menggunakan komponen hardware kelas menengah dalam membangun produk-produknya. Namun begitu, Apple mampu menjual produk-produk tersebut dengan harga tinggi karena Apple menyuguhkan desain dan arsitektur yang atraktif sekaligus fungsional. iSuppli menilai, komposisi iPhone sesungguhnya tidak jauh berbeda daripada 1,1 miliar unit ponsel lain yang terjual di dunia pada 2009, yaitu chip seluler, chip memori, serta power amplifier. Namun, iPhone menjadi istimewa karena Apple mampu menyajikan kombinasi seimbang antara kemudahan pengoperasian, kenyamanan penggunaan, dan keragaman konten.
"Dengan peluncuran iPhone 4, Apple semakin menegaskan kepiawaiannya dalam membangun hardware bernilai tambah. Seperti produk-produk Apple yang lain, iPhone 4 adalah produk yang sangat menguntungkan bagi Apple," ujar Principal Analyst Wireless Research iSuppli Corp Steve Mather.
Karena produk-produknya sangat menguntungkan, iSuppli menegaskan, tidak mengherankan jika Apple kini memiliki kapitalisasi sekitar USD234 miliar, alias jauh lebih besar daripada Microsoft Corp, yang hanya berkisar USD219 miliar. Lebih dari itu, iSuppli mengungkapkan, Apple juga memiliki modal tunai sekitar USD23 miliar.
Dengan modal tunai sebesar itu, iSuppli mengungkapkan,Apple pun menjadi semakin dominan di pasar elektronik konsumsi dan teknologi informasi. Jika Apple berniat, iSuppli menegaskan, Apple sesungguhnya bisa membeli separuh saham NokiaCorp, atau seluruh saham Motorola Inc, untuk mengendalikan perusahaan-perusahaan itu, apabila Apple merasa terancam.
"Di pasar saham, nilai Apple pada saat ini hanya kalah dari Exxon Mobil Corp. Padahal, Exxon adalah perusahaan minyak dan gas. Jadi, produk-produk Apple pada saat ini memiliki peran hampir sama penting dengan minyak dan gas," tutur Mather.
iSuppli menambahkan,produk lain yang sangat menguntungkan bagi Apple adalah iPad, terutama iPad 3G yang berkapasitas memori 32 GB. Dari seluruh anggota keluarga iPad, iPad 3G 32 GB terbilang sebagai iPad kelas menengah. iSuppli menjelaskan, iPad 3G 32 GB adalah varian iPad yang paling menguntungkan bagi Apple karena produk tersebut menjanjikan margin laba paling besar. Apple memasarkan iPad 3G 32 GB dengan harga USD729 per unit. Namun iSuppli menemukan, biaya material iPad 3G 32 GB ternyata hanya USD275,95.
"Jika seluruh biaya tambahan digabungkan dengan biaya material, iPad 3G 32 GB tetap menjadi varian iPad yang paling menguntungkan bagi Apple," ujar Senior Director & Principal Analyst iSuppli Corp Jagdish Rebello. Selain karena kejelian dalam memberikan nilai tambah pada masing-masing produknya, Apple juga mampu mengeruk keuntungan besar karena Apple memiliki strategi pemasaran yang baik.
iSuppli memberikan contoh berupa kasus iPhone. Di pasar smartphone, Apple memang hanya mengandalkan iPhone dan Apple pun hanya merilis satu varian baru iPhone pada setiap tahun. Varian-varian baru iPhone tersebut dibidikkan ke konsumen kelas atas karena dijual dengan harga tinggi. Dengan iPhone terbaru, Apple mampu menangguk laba cukup besar. Tetapi saat iPhone terbaru menyerbu pasar, Apple tidak menghentikan produksi iPhone generasi sebelumnya. Sebab, Apple masih menjual iPhone lama, tetapi dengan harga jauh lebih murah daripada iPhone generasi terbaru. Dengan iPhone lama, Apple mampu melayani konsumen kelas menengah, sekaligus memperbesar pangsa di pasar smartphone global.
Kendati Apple memangkas besar-besaran harga iPhone lama, iSuppli menegaskan, Apple tidak akan rugi karena harga komponen iPhone lama itu sudah turun tajam, dibandingkanhargapadasaat Apple merilis perdana iPhone tersebut.
"Strategi Apple ini unik sekaligus ampuh. Denganhanya memasarkan dua model iPhone pada setiap tahun, yaitu iPhone terbaru dan iPhone generasi sebelumnya, Apple mampu merangkul lebih banyak konsumen sekaligus mempertahankan profitabilitas," papar Mather. Strategi Apple itu mulai ditiru oleh para pesaing.
Salah satunya adalah produsen smartphone terbesar di dunia Nokia. Guna mendorong pertumbuhan, Nokia memangkas separuh ragam pilihan smartphone yang dipasarkannya pada 2010. Analis MKM Partners LLC Pablo Perez-Fernandez menilai, simplisitas selalu menjadi strategi terbaik.
"Pilihan smartphone Nokia terlalu banyak dan semua punya penampilan dan fungsi hampir sama. Ini menyebabkan konsumen bingung dan meninggalkan produk Nokia," papar Perez-Fernandez.
sumber : Okezone.com
Apple Inc pada saat ini tidak hanya menjadi produsen teknologi terbesar di dunia, tetapi juga menjadi perusahaan yang paling menguntungkan. Firma riset iSuppli Corp mengungkapkan, Apple mampu menangguk untung besar dari setiap produk yang dijualnya karena jeli memberikan nilai tambah. iSuppli menjelaskan, Apple mampu mendapatkan keuntungan sekitar 50 persen dari harga produk-produk seperti iPhone. iSuppli menilai, keuntungan itu besar sekali karena para pesaing Apple rata-rata hanya mampu mengais laba 20 persen dari produk-produk sekelas iPhone.
Berdasarkan temuan iSuppli, Apple sesungguhnya menggunakan komponen hardware kelas menengah dalam membangun produk-produknya. Namun begitu, Apple mampu menjual produk-produk tersebut dengan harga tinggi karena Apple menyuguhkan desain dan arsitektur yang atraktif sekaligus fungsional. iSuppli menilai, komposisi iPhone sesungguhnya tidak jauh berbeda daripada 1,1 miliar unit ponsel lain yang terjual di dunia pada 2009, yaitu chip seluler, chip memori, serta power amplifier. Namun, iPhone menjadi istimewa karena Apple mampu menyajikan kombinasi seimbang antara kemudahan pengoperasian, kenyamanan penggunaan, dan keragaman konten.
"Dengan peluncuran iPhone 4, Apple semakin menegaskan kepiawaiannya dalam membangun hardware bernilai tambah. Seperti produk-produk Apple yang lain, iPhone 4 adalah produk yang sangat menguntungkan bagi Apple," ujar Principal Analyst Wireless Research iSuppli Corp Steve Mather.
Karena produk-produknya sangat menguntungkan, iSuppli menegaskan, tidak mengherankan jika Apple kini memiliki kapitalisasi sekitar USD234 miliar, alias jauh lebih besar daripada Microsoft Corp, yang hanya berkisar USD219 miliar. Lebih dari itu, iSuppli mengungkapkan, Apple juga memiliki modal tunai sekitar USD23 miliar.
Dengan modal tunai sebesar itu, iSuppli mengungkapkan,Apple pun menjadi semakin dominan di pasar elektronik konsumsi dan teknologi informasi. Jika Apple berniat, iSuppli menegaskan, Apple sesungguhnya bisa membeli separuh saham NokiaCorp, atau seluruh saham Motorola Inc, untuk mengendalikan perusahaan-perusahaan itu, apabila Apple merasa terancam.
"Di pasar saham, nilai Apple pada saat ini hanya kalah dari Exxon Mobil Corp. Padahal, Exxon adalah perusahaan minyak dan gas. Jadi, produk-produk Apple pada saat ini memiliki peran hampir sama penting dengan minyak dan gas," tutur Mather.
iSuppli menambahkan,produk lain yang sangat menguntungkan bagi Apple adalah iPad, terutama iPad 3G yang berkapasitas memori 32 GB. Dari seluruh anggota keluarga iPad, iPad 3G 32 GB terbilang sebagai iPad kelas menengah. iSuppli menjelaskan, iPad 3G 32 GB adalah varian iPad yang paling menguntungkan bagi Apple karena produk tersebut menjanjikan margin laba paling besar. Apple memasarkan iPad 3G 32 GB dengan harga USD729 per unit. Namun iSuppli menemukan, biaya material iPad 3G 32 GB ternyata hanya USD275,95.
"Jika seluruh biaya tambahan digabungkan dengan biaya material, iPad 3G 32 GB tetap menjadi varian iPad yang paling menguntungkan bagi Apple," ujar Senior Director & Principal Analyst iSuppli Corp Jagdish Rebello. Selain karena kejelian dalam memberikan nilai tambah pada masing-masing produknya, Apple juga mampu mengeruk keuntungan besar karena Apple memiliki strategi pemasaran yang baik.
iSuppli memberikan contoh berupa kasus iPhone. Di pasar smartphone, Apple memang hanya mengandalkan iPhone dan Apple pun hanya merilis satu varian baru iPhone pada setiap tahun. Varian-varian baru iPhone tersebut dibidikkan ke konsumen kelas atas karena dijual dengan harga tinggi. Dengan iPhone terbaru, Apple mampu menangguk laba cukup besar. Tetapi saat iPhone terbaru menyerbu pasar, Apple tidak menghentikan produksi iPhone generasi sebelumnya. Sebab, Apple masih menjual iPhone lama, tetapi dengan harga jauh lebih murah daripada iPhone generasi terbaru. Dengan iPhone lama, Apple mampu melayani konsumen kelas menengah, sekaligus memperbesar pangsa di pasar smartphone global.
Kendati Apple memangkas besar-besaran harga iPhone lama, iSuppli menegaskan, Apple tidak akan rugi karena harga komponen iPhone lama itu sudah turun tajam, dibandingkanhargapadasaat Apple merilis perdana iPhone tersebut.
"Strategi Apple ini unik sekaligus ampuh. Denganhanya memasarkan dua model iPhone pada setiap tahun, yaitu iPhone terbaru dan iPhone generasi sebelumnya, Apple mampu merangkul lebih banyak konsumen sekaligus mempertahankan profitabilitas," papar Mather. Strategi Apple itu mulai ditiru oleh para pesaing.
Salah satunya adalah produsen smartphone terbesar di dunia Nokia. Guna mendorong pertumbuhan, Nokia memangkas separuh ragam pilihan smartphone yang dipasarkannya pada 2010. Analis MKM Partners LLC Pablo Perez-Fernandez menilai, simplisitas selalu menjadi strategi terbaik.
"Pilihan smartphone Nokia terlalu banyak dan semua punya penampilan dan fungsi hampir sama. Ini menyebabkan konsumen bingung dan meninggalkan produk Nokia," papar Perez-Fernandez.
sumber : Okezone.com